Kami berharap, dalam dua tahun ke depan, setidaknya 1500 anak jalanan tercatat kelahirannya, yang ditandai dengan kepemilikan akta lahir
JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 90 persen anak jalanan di Jakarta tidak memiliki akta kelahiran. Jumlah ini berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, saat acara Aviva 'Street to School' dan Plan Indonesia 'Catat Setiap Anak', yang di dukung oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, di gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2012). Anak jalanan, kemudian menjadi rentan korban kejahatan dan kekerasan. Akses pendidikan, kesehatan, serta jaminan sosial pun menjadi sulit dimiliki para anak jalanan. Dalam sambutan, Peter La Raus, Country Director Plan Indonesia, berharap agar setiap anak, dapat memiliki akta kelahiran.
Sehingga memiliki status yang jelas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta terhindar dari pelanggaran hak asasi manusia. "Kami berharap, dalam dua tahun ke depan, setidaknya 1500 anak jalanan tercatat kelahirannya, yang ditandai dengan kepemilikan akta lahir," kata Peter. "Mereka hadir, namun secara legal dianggap tidak ada. Kami yakin, bahwa pencatatan setiap anak oleh negara, yang ditandai dengan kepemilikan akta kelahiran menjadi sangat penting," ujar Peter. Sementara itu, Direktur CSR Aviva, Gay Huey Evans, mengatakan Aviva sedang bergerak maju untuk anak-anak Indonesia. "Saat ini, Aviva sedang bergerak maju bersama-sama untuk memastikan masa depan yang lebih baik untuk anak jalanan di Indonesia, salah satu programnya, bekerja sama dengan dan Pemerintah Indonesia, dan Plan Indonesia, untuk menjamin akta kelahiran, bagi anak-anak jalanan," ujarnya. Menteri Sosial yang berhalangan hadir, sambutannya kemudian disampaikan oleh, Samsudi, Dirjen Rehabilitas Sosial Kementeri sosial RI. "Kami menyampaikan terima kasih kepada Aviva dan Plan Indonesia untuk program Jakarta bebas anak jalanan. Dukungan dari Aviva dan Plan Indonesia menjadi penting, khususnya untuk mendukung percepatan terbitnya akta kelahiran anak," ujar Samsudi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kemensos, di Indonesia, terdapat sekitar dua ratus tiga puluh ribu anak jalanan. Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri, ada tujuh ribu lebih anak yang berada di jalanan. Dari jumlah itu, 90 persennya, belum memiliki akta kelahiran. Program ini sendiri merupakan kerja sama antara Aviva, sebuah perusahaan asuransi terbesar ke enam di dunia, dan Plan Indonesia, organisasi pengembang masyarakat dan kemanusiaan yang berpusat pada kesejahteraan anak, yang di dukung oleh, Kementerian Sosial Republik Indonesia.(Sumber : Kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar